Rabu, 16 Maret 2011

BOM untuk Ulil-JIL, apakah rekayasa daru JIL? atau pengalihan isu?

      Selasa (15/3/2011) Indonesia di henyakkan dengan kabar bom yang meledak di markas JIL(Jaringan Islam Liberal). bom tersebut berada di dalam buku tebal yang berjudul "”Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-dosanya terhadap Kaum Muslimin.” Ketika dibuka, di dalam buku ada kabel, jam dan batererei. Bom tersebut meledak pada pukul 16.05 WIB. Akibat paket bom itu, tangan Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan itu terputus
.
                       
     Berita tersebut ditayangkan sejumlah media dan menyiarkan langsung proses peledakan tersebut. saat itu saya sedang di studio foto untuk mengambil foto jadi saya. disana ada televisi yang menyiarkan kejadian tersebut. awalnya saya mengucapkan "istighfar" melihat tangan polisi tersebut diputus.. lalu saya jadi terkonsen trasi pada pemberitaan itu. seperti biasa,, media kita lebay dengan menayangkan berulang-ulang adegan tersebut (terutama tangan yang terpotong yang sebenarnya tidak layak diperlihatkan pada jam-jam anak menonton televisi).

Dari proses pengulangan tersebut saya mulai merasa heran... lalu saya mengikuti beberapa berita-berita seputar peledakan di utan kayu tersebut. ada beberapa hal yang membuat saya merasa ada rekayasa dan konspirasi dalam kejadian peledakan tersebut. berikut ini analisa dari saya dan sebagian dari analisa yang saya dapatkan dari berbagai opini publik :

1.       sejak Ulil menjadi salah satu ketua DPP Demokrat Ulil jarang sekali berkantor ke utan kayu kantor berita KBR 68H, 
  • pertanyaan saya : mengapa bom tidak dikirim ke rumah Ulil saja/kantor DPP Demokrat saja yang nota bene lebih mudah buku tersebut cepat diterima Ulil? 
  • analisa saya : dengan proses peledakan bom di kantor JIL maka sangat mudah di blow up massa dengan kasus ABB (Abu Bakar Ba'asyir). serta meningkatkan citra JIL  dan tentang liberalisasi yang sempat redup.
2.       Bom yang meledak yang ditujukan untuk Ulil Abshar Abdallah itu bom daya ledak skala kecil, malah, mungkin lebih cocok disebut petasan dari pada Bom.
  • Pertanyaan saya : kalau bom tersebut ditujukan untuk membunuh Ulil, mengapa Bom kelas petasan yang diberikan?
  • Analisa saya : kalau itu rekayasa, mungkin pelaku takut kalau Bom tersebut meledakkan kantor JIL.. sungguh tanggung sekali,,,, kalau benci JIL kenapa tidak sekalian saja kantornya diledakkan?
3.       Kecerobohan aparat kepolisian dalam menyikapi kondisi di lapangan. Yang berakibat lengan Kompol Dodi Rahmawan itu terputus. Proses yang terjadi di lapangan sangat-sangat tidak sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) harusnya hal ini dilakukan oleh tim gegana.
  • Pertanyaan saya : mengapa tidak menunggu tim Gegana datang? Padahal jarak dari JIL Cuma kurang dari 1 jam! Sedangkan pelaporan ke pihak kepolisian 13.30 WIB. Mengapa kasus seperti ini tim gegana datang terlambat? Padahal itu di siang hari notabene jalanan tidak macet.
  • Analisa saya : ada hubungan atau info dari pihak kepolisian kalau bom tersebut hanya petasan. Jadi tidak sampai datang Gegana. Sekedar info, tim gegana baru datang 1 jam setelah ledakan!! 3 setengah jam euy..!!
4.       Terlalu mudah kasus tersebut mengarah ke tuduhan Islam radikal sebagai pelaku dalangnya. Ditinjau dari sejarah para terorisme dalam melakukan kegiatannya tidak seceroboh pada kasus bom di utan kayu.
5.       Aneh, Bom dalam bentuk buku tersebut sempat-semPatnya difoto!! Tujuannya apa ya??? :D
6.       Anda kalau tahu ada bom gimana? Lari kan? Ini ada bom kok warga sekitar bisa mendekat,, ga ada police line pula ^_^ … kenapa yak???
7.       baru kali ini lihat.. ada bom disiram pakai air…. ^_^
8.       Bom tersebut juga ditujukan ke kantor BNN,, apa hubungan BNN dengan islam radikal??
9.       Kenapa ada staf kantor yang begitu tidak sopan mengintip paket untuk orang lain? Kenapa waktu ia dengan tidak sopannya membuka paket itu bom tidak meledak dan meledak saat polisi yang membukanya?
10.    Kenapa intelijen aparat absen dengan kemungkinan bom ulil ini? Sementara untuk bom-bom yang lain aparat mampu mengendusnya jauh sebelum kejadian.
11.    penjelasan KAPOLDA "alamat yang tertera di paket adalah alamat fiktif"
ANALISA :
GEBLEK DAH!! Kalau gw mau kirim bom emang gw mau kasih alamat asli gw??? Kalau gw mau nipu emang gw mau kasih alamat asli kantor gw??? mending skalian aja lampirin CV,fotocopy KK,KTP ama buku nikah. Kali-kali aja diterima dikantor JIL :D


dari sini saya mendapat 3 kesimpulan, ada 3 skenario yang terjadi kasus peledakan di utan kayu ini. Motivnya antara lain :

1)     pengalihan Isu wikileaks yang saat ini sedang ramai dibicarakan
2)      JIL saat ini kekurangan dana, dana JIL yang biasanya didapat dari Amerika Serikat tidak rutin lagi, dengan kasus Ini JIL diuntungkan untuk menarik minat AS memberikan donasi lagi. Begitu juga dengan kepopuleran JIL yang makin merosot.. dengan kasus ini JIL kembali lagi menjadi sorotan yang dipandang positif karena teraniaya..
3)      Sidang Abu Bakar Ba’asyir mungkin bisa dijadikan motif,,,


by : Radif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar